Minggu, 24 Mei 2009

Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Tunanetra

LATAR BELAKANG
Penelitian ini berlatar belakang fenomena pendidikan inklusi/integrasi/main stream yaitu mennyertakan peserta didik berkebutuhan khusus dalam sekolah reguler (bukan SLB). Model pendidikan inklusi diyakini lebih mencerminkan konsep kebhinekaan dan memberi jaminan kepada semua anak bangsa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu secara berkeadilan. Namun dalam prakteknnya sekolah/lembaga pendidikan belum menyediakan sarana dan prasarana yang
accessible, salah satunya adalah ketersediaan sumber belajar/bacaan bagi peserta didik tunanetra.

Adalah
MITRA NETRA yaitu sebuah lembaga non profit yang mengisi kekosongan dan 'kealpaan' pemerintah dalam menyediakan sumber bacaan bagi peserta didik tunanetra ini. Lembaga ini secara konsisten melakukan pendampingan dan pelatihan para tunanetra agar mampu hidup secara mandiri dan bermartabat.

RESPONDEN/INFORMAN
Responden/Informan penelitian ini adalah peserta didik tunanetra yang bersekolah di lembaga pendidikan reguler (bukan SLB) berjumlah 14 orang terdiri atas: siswa SD 2 orang, siswa SMP 1 orang, mahasiswa 1 orang, dan sisanya adalah siswa SMU

TEMUAN PENELITIAN
  1. Tidak satupun lembaga pendidikan dimana peserta didik tunanetra bersekolah, menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik tunanetra. Keberadaan Mitra Netra menjadi sangat penting dalam menyediakan sumber Belajar bagi peserta didik tunanetra. Secara konsisten lembaga ini melakukan alih media dari buku tercetak ke format Braille dan Kaset/CD.
  2. Pola belajar tunanetra adalah : mendengarkan penjelasan guru/dosen di kelas, buku dibacakan oleh teman/keluarga, menggunakan buku Braille, menggunakan talking books, mendengarkan informasi melalui radio dan televisi, melalui internet/komputer yang dilenggkapi dengan screen reader
  3. Belajar dengan teman lebih membantu ketimbang penjelasan guru di kelas
  4. Internet/komputer menjadi sumber belajar paling favorit ketimbang sumber belajar lainnya dan mampu meningkatkan minat belajar. Agar dapat menggunakan komputer/internet secara baik, Mitra Netra membekali kliennya dengan keterampilan dasar mengetik 10 jari, penguasaan bahasa Inggris dan kursus komputer.
Sumber: Hariyanto. 2009. Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Tunanetra. Jakarta: UHAMKA

Kamis, 04 Desember 2008

Sekolah Anti Korupsi Diponegoro Hadir di SMA 3 Jakarta

Jakarta - Kejagung serius menanamkan gerakan anti korupsi sejak dini. Sebagai bukti, sekolah anti korupsi Pangeran Diponegoro hadir di SMA 3, Jl Setiabudi, Jakarta Selatan.

Peresmian ini dihadiri Jaksa Agung Hendarman Supandji dan Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Marwan Effendy. Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (4/12/2008).

Di sekolah itu nantinya siswa dan siswi akan mendapatkan seminar dan penyuluhan anti korupsi. Selain di SMA 3, nantinya akan ada sekolah lainnya yang akan diterapkan gerakan anti korupsi sejak dini.

Sebelumnya Hendarman menyebut penamaan sekolah Pangeran Diponegoro karena dalam sejarah Pangeran Diponegoro gigih memberantas korupsi. "Diponegoro merasa kekayaan Indonesia dikorupsi pada saat VOC," kata Hendarman Selasa 2 Desember lalu.

Sementara itu, Kapuspenkum Kejagung Jasman Pandjaitan mengatakan, peresmian sekolah anti korupsi itu merupakan kerja sama Kejagung dan Departemen Pendidikan Nasional. Sekolah itu bukan berarti siswa-siswinya dididik untuk menjadi penyidik, melainkan untuk menanamkan sifat kejujuran saja. (Sumber : detikNews)

Senin, 06 Oktober 2008

Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas (universe) dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil lewat cara tertentu yang memiliki dan mewakili karakteristik populasi.

Ada dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas (diketahui jumlahnya) dan populasi tak hingga (jumlahnya tak terbatas). Sedangkan jika dilihat dari sifatnya populasi dapat dikelompokan dalam populasi homogen (memiliki kesamaan) dan populasi heterogen (memiliki keragaman dan variasi). Berbeda dengan sensus, dalam penelitian tidak perlu semua populasi diteliti, cukup diambil sampel dari populasi terjangkau. Kebijakan ini diambil demi kepentingan penelitian itu sendiri karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.

Untuk mengambil sampel yang dapat mewakili populasi diperlukan teknik sampling. Pada populasi homogen, seperti segelas teh manis cukup diambil sesendok teh untuk mengetahui "rasa" keseluruhannya, tetapi untuk populasi heterogen diperlukan batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga sampel benar-benar representatif. Dalam penelitian eksakta sampel biasanya homogen, tetapi dalam sosiologi dan psikologi umumnya populasi heterogen (karena pada dasarnya manusia itu unique).

Ada dua kelompok model teknik sampling yang biasa dilakukan dalam penelitian yaitu teknik probability sampling dan non-probability sampling.

Probability sampling
adalah teknik sampling yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Ada 4 model yang tergolong teknik sampling ini yaitu:
1. Simple random sampling
2. Proportionate stratified random sampling
3. Disproportionate
stratified random sampling
4. Cluster sampling

Non-probability sampling
adalah teknik sampling dimana tidak semua anggota populasi berkesempatan untuk dijadikan sampel, karena sebelumnya peneliti sudah memberikan batasan awal. Masuk dalam model teknik sampling ini adalah:
1. Systematic sampling
2. Quota sampling
3. Accidental sampling
4. Purposive sampling

Mengenai batas minimum jumlah sampel ada beberapa pendapat, dalam penelitian kuantitatif umumnya membatasi 30 orang sebagai batas minimal. Menurut Donald Arv, Lucy Chensen Jacobs dan Asghar Razavich (1972), batas minimum sampel yang diperlukan suatu penelitian eksperimen adalah 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah dari jumlah sampel.

Selain model-model teknik sampling diatas, ada pula model snowball sampling dan sampling jenuh (semua populasi dijadikan sampel). Kedua model ini digunakan jika populasi yang diteliti kurang dari 30 orang. Model ini lazim digunakan dalam penelitian kualitatif.

Untuk menentukan jumlah sampel jika populasi diketahui berikut ini contohnya
di sini

Rabu, 24 September 2008

Metode Penelitian

Metode penelitian berbicara tentang cara atau metode yang digunakan dalam melakukan penelitian. Ada beberapa metode yang biasa dilakukan oleh peneliti diantaranya dengan menggunakan penelitian naturalistik, action research, penelitian eksperimen, penelitian survei, penelitian ex post facto,policy research, penelitian evaluasi dan penelitian sejarah.

Penelitian Naturalistik; penelitian model ini biasa juga disebut dengan penelitian metode kualitatif. Dipakai untuk meneliti kondisi alamiah sebuah objek, dilakukan melalui observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan menggunakan dokumen. Untuk itu peneliti dalam model penelitian ini berperan sebagai intrumen inti. Validasi data dilakukan dengan triangulasi.Menurut Moleong, 2005, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Sementara Denzin,1978, menyatakan ada 4 macam triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber berbeda,metode berbeda, penyidik berbeda, dan teori berbeda. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya (sumber yang berbeda).

Action research (penelitian tindakan),

Penelitian eksperimen,

Penelitian survei, adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Karlinger,F,N.1996.Foundation of Behavioral Research). Penelitian model ini terlihat jelas pada judulnya menggunakan kata-kata Pengaruh-terhadap (pola distributif) atau Hubungan-dengan (pola asosiatif), contoh:
- Pengaruh kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan; maka dalam penelitian ini peneliti harus membuktikan apakah ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
- Hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja; maka dalam penelitian ini peneliti harus membuktikan apakah ada pengaruh hubungan antara dua variabel tersebut
- Hubungan motivasi dan imbalan dengan prestasi kerja;maka dalam penelitian ini peneliti harus membuktikan apakah ada pengaruh hubungan antara X1 dengan Y, antara X2 dengan Y, dan X1,X2 secara bersama-sama dengan Y


Penelitian ex post facto,

Policy research (penelitian kebijakan),

Penelitian evaluasi,

Penelitian sejarah,

Selasa, 26 Agustus 2008

Seminar Proposal

Alhamdulillah pada hari Kamis 21 Agustus telah diselenggarakan seminar proposal tesis program studi Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana UHAMKA, dari 20 peserta terdapat beberapa mahasiswa angkatan 15 yaitu sebagi berikut :
1. M.Ramli S. (0608036049), "Pengaruh Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Profesionalisme Guru"
2. Jubaedah (0608036040), "Hubungan antara Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim Kerja dengan Motivasi Kerja Guru SDN di Bekasi"
3. Hariyanto (0608036028), "Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Minat Belajar Tunanetra"
4. Lina Herlina (0608036047), "Pengaruh Iklim Kerja dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru MA di Tangerang"
5. Fatma Yetti (0608036024), "Persepsi Siswa terhadap Motivasi Kerja Pustakawan dan Budaya Kerja Pustakawan dengan Kualitas Layanan Perpustakaan Sekolah"
6. Supriharjono (0608036038), "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Kinerja Guru SDN di Jakarta Selatan"
7. Yoyo Sutaryo (0608036102), "Pengaruh Komitmen Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Guru terhadap Prestasi Kerja Guru"
8. Eddi Yanto (0608036020), "Hubungan antara Komitmen Tugas Guru Mengajar dan Kompetensi Guru dengan Mutu Mengajar"
9. Mamat Sudarmat (0608036050), "Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kinerja Guru"
10. Endang Pratiwi (0608036021), "Hubungan antara Stress Kerja dan Locus of Control dengan Kepuasan Kerja Guru"
11. Nur Sehat (0608036066), "Pengaruh SDM Sekolah dan Sarana Prasarana Sekolah terhadap Pelayanan Sekolah"
12. Dian Novita Lestari (0608036104), "Manajemen Strategis dalam Meningkatkan Kinerja Sekolah"
13. Dayat (0608036012), "Hubungan antara Kecerdasan Sosial dan Komunikasi Interpersonal Guru dengan Budaya Organisasi SMAN di Jakarta Barat"

Selamat kepada seluruh peserta, khususnya kepada Lina Herlina dan Fatma Yetti yang mendapatkan nilai memuaskan "A". Untuk teman yang lain, mari segera menyusul ... tetap semangat! Maju Pendidikan Indonesia !

Sabtu, 26 Juli 2008

Kabar P' Wasis

Bagaimana kabarnya P' Wasis, ada yang bilang kecelakaan ? apa betul? Perlu dijenguk tuh !

Kamis, 24 Juli 2008

Fungsi Akar di Exel

Dalam penelitian kuantitatif, mau tidak mau kita harus mengelola data dengan statistika artinya hitung menghitung dengan menggunakan rumus matematika harus dilakoni, kecuali jika menggunakan SPSS tinggal masukan data saja. Tetapi jika menggunakan secara manual, bisa juga dikerjakan dengan EXEL (MS Office).

Bagaimana mencari fungsi akar di Exel?
Cobalah langkah berikut :
- Pada tool bar pilih Insert
- Lalu cari pilihan Function
- Pilih Math & Trig bisa juga ALL
- Lalu pilihlah SQRT

Selamat mencoba !