Populasi adalah totalitas (universe) dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil lewat cara tertentu yang memiliki dan mewakili karakteristik populasi.
Ada dua jenis populasi, yaitu populasi terbatas (diketahui jumlahnya) dan populasi tak hingga (jumlahnya tak terbatas). Sedangkan jika dilihat dari sifatnya populasi dapat dikelompokan dalam populasi homogen (memiliki kesamaan) dan populasi heterogen (memiliki keragaman dan variasi). Berbeda dengan sensus, dalam penelitian tidak perlu semua populasi diteliti, cukup diambil sampel dari populasi terjangkau. Kebijakan ini diambil demi kepentingan penelitian itu sendiri karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
Untuk mengambil sampel yang dapat mewakili populasi diperlukan teknik sampling. Pada populasi homogen, seperti segelas teh manis cukup diambil sesendok teh untuk mengetahui "rasa" keseluruhannya, tetapi untuk populasi heterogen diperlukan batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga sampel benar-benar representatif. Dalam penelitian eksakta sampel biasanya homogen, tetapi dalam sosiologi dan psikologi umumnya populasi heterogen (karena pada dasarnya manusia itu unique).
Ada dua kelompok model teknik sampling yang biasa dilakukan dalam penelitian yaitu teknik probability sampling dan non-probability sampling.
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Ada 4 model yang tergolong teknik sampling ini yaitu:
1. Simple random sampling
2. Proportionate stratified random sampling
3. Disproportionate stratified random sampling
4. Cluster sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana tidak semua anggota populasi berkesempatan untuk dijadikan sampel, karena sebelumnya peneliti sudah memberikan batasan awal. Masuk dalam model teknik sampling ini adalah:
1. Systematic sampling
2. Quota sampling
3. Accidental sampling
4. Purposive sampling
Mengenai batas minimum jumlah sampel ada beberapa pendapat, dalam penelitian kuantitatif umumnya membatasi 30 orang sebagai batas minimal. Menurut Donald Arv, Lucy Chensen Jacobs dan Asghar Razavich (1972), batas minimum sampel yang diperlukan suatu penelitian eksperimen adalah 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah dari jumlah sampel.
Selain model-model teknik sampling diatas, ada pula model snowball sampling dan sampling jenuh (semua populasi dijadikan sampel). Kedua model ini digunakan jika populasi yang diteliti kurang dari 30 orang. Model ini lazim digunakan dalam penelitian kualitatif.
Untuk menentukan jumlah sampel jika populasi diketahui berikut ini contohnya di sini
Untuk mengambil sampel yang dapat mewakili populasi diperlukan teknik sampling. Pada populasi homogen, seperti segelas teh manis cukup diambil sesendok teh untuk mengetahui "rasa" keseluruhannya, tetapi untuk populasi heterogen diperlukan batas-batasnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga sampel benar-benar representatif. Dalam penelitian eksakta sampel biasanya homogen, tetapi dalam sosiologi dan psikologi umumnya populasi heterogen (karena pada dasarnya manusia itu unique).
Ada dua kelompok model teknik sampling yang biasa dilakukan dalam penelitian yaitu teknik probability sampling dan non-probability sampling.
Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Ada 4 model yang tergolong teknik sampling ini yaitu:
1. Simple random sampling
2. Proportionate stratified random sampling
3. Disproportionate stratified random sampling
4. Cluster sampling
Non-probability sampling adalah teknik sampling dimana tidak semua anggota populasi berkesempatan untuk dijadikan sampel, karena sebelumnya peneliti sudah memberikan batasan awal. Masuk dalam model teknik sampling ini adalah:
1. Systematic sampling
2. Quota sampling
3. Accidental sampling
4. Purposive sampling
Mengenai batas minimum jumlah sampel ada beberapa pendapat, dalam penelitian kuantitatif umumnya membatasi 30 orang sebagai batas minimal. Menurut Donald Arv, Lucy Chensen Jacobs dan Asghar Razavich (1972), batas minimum sampel yang diperlukan suatu penelitian eksperimen adalah 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah dari jumlah sampel.
Selain model-model teknik sampling diatas, ada pula model snowball sampling dan sampling jenuh (semua populasi dijadikan sampel). Kedua model ini digunakan jika populasi yang diteliti kurang dari 30 orang. Model ini lazim digunakan dalam penelitian kualitatif.
Untuk menentukan jumlah sampel jika populasi diketahui berikut ini contohnya di sini